Dalam Sidang Pleno Forum Parlemen Asia Pasifik (Plenary Meeting, Asia Pacific Parliamentary Forum) DPR RI menyuarakan agar parlemen se-Asia Pasifik terlibat aktif mendorong penyelesaian pengungsi Rohingya dan kemerdekaan Palestina.
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar (BKSAP) DPR RI Rofi Munawar mengajak Parlemen Asia agar bersatu dan melakukan desakan melawan kebijakan kontroversial Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait Yerusalem.
Ketua DPR RI, Puan Maharani menilai pertemuan Asia Pacific Parliamentary Forum (APPF) atau Forum Parlemen Asia Pasifik dapat digunakan untuk mengkomunikasikan rencana penyelenggaraan Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP).
Namun demikian, masih terdapat berbagai persoalan kawasan yang belum teratasi. Secara ekonomi, negara-negara Asia sangat diverse dari yang paling maju hingga yang masih tertinggal. Asia juga merupakan salah satu kawasan dengan tingkat konflik tertinggi di dunia sehingga akan sangat mempengaruhi dinamika global.
BKSAP mendorong penguatan organisasi APA dalam implementasi resolusi dan juga evaluasi program-program tersebut serta mendukung pembentukan komite perempuan di APA.
Kita berharap IPU (Inter-Parliamentary Union) segera membentuk pertemuan darurat agar kita bisa menyelesaikan masalah ini, termasuk PUIC (Parliamentary Union of the OIC Members States) atau Parlemen Anggota OKI, Parlemen Asia, dan Parlemen ASEAN, sehingga betul-betul suara untuk hentikan kekerasan di Gaza khususnya bisa dieksekusi segera.
Parlemen Anggota APA harus menunjukkan pesan yang sekuat mungkin dan harus diabadikan dalam rancangan draf mengenai isu Asian Parliaments’ Unwavering Support for the Palestinian People. Ini akan memperkuat peran parlemen dunia dalam menyelesaikan konflik, termasuk di Palestina.
Sebagai Ketua Delegasi DPR RI saya mengusulkan sejumlah langkah konkret yang harus dilakukan Parlemen OKI dan Parlemen Asia untuk membela perjuangan bangsa Palestina dan mendukung upaya hukum yang sedang diperjuangkan Afrika Selatan.